Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tanetea di kabupaten Jeneponto dirancang untuk memenuhi tujuan pendidikan nasional sekaligus memberikan penekanan khusus pada pendidikan agama Islam. Kurikulum ini mengintegrasikan mata pelajaran umum dengan mata pelajaran keagamaan, menciptakan keseimbangan antara pengetahuan sekuler dan nilai-nilai spiritual.
Secara umum, kurikulum Madrasah Tsanawiyah terdiri dari tiga komponen utama:
Kurikulum Nasional: Mencakup mata pelajaran wajib seperti yang diajarkan di SMP reguler, termasuk Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Kurikulum Agama: Meliputi mata pelajaran khusus keagamaan seperti Al-Qur'an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Muatan Lokal: Mata pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing.
Mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tanetea  merupakan perpaduan antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran keagamaan. Berikut adalah daftar mata pelajaran yang umumnya diajarkan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tanetea :
Pendidikan Agama Islam:
Al-Qur'an Hadits
Akidah Akhlak
Fikih
Sejarah Kebudayaan Islam
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Prakarya
Muatan Lokal (sesuai kebijakan sekolah dan daerah)
Selain mata pelajaran di atas, kami juga menyelenggarakan program tadarrus dan shalat dhuha berjamaah sebelum memulai mata pelajaran pertama setiap hari dan shalat dhuhur berjamaah beserta kultum (ceramah pendek, sebagai bagian dari kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
Sistem pembelajaran di MTs dirancang untuk memenuhi tujuan pendidikan nasional sekaligus memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan siswa. Beberapa aspek penting dalam sistem pembelajaran MTs meliputi:
Pendekatan Integratif: MTs menerapkan pendekatan integratif yang memadukan ilmu pengetahuan umum dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, dalam pelajaran IPA, guru dapat mengaitkan materi dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan.
Metode Pembelajaran Aktif: Banyak MTs telah mengadopsi metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar, seperti diskusi kelompok, presentasi, dan proyek kolaboratif.
Penguatan Karakter: Pembelajaran di MTs tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga menekankan pada pembentukan karakter dan akhlak siswa melalui berbagai kegiatan dan program.
Praktik Keagamaan: Selain pembelajaran di kelas, MTs juga menyelenggarakan praktik keagamaan rutin seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Penggunaan Teknologi: Semakin banyak MTs yang mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan komputer, internet, dan media pembelajaran interaktif.
Program Tahfidz: Beberapa MTs menawarkan program tahfidz (hafalan Al-Qur'an) sebagai bagian dari kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran Bahasa Arab: MTs memberikan penekanan khusus pada pembelajaran Bahasa Arab untuk membantu siswa memahami teks-teks keagamaan.